Menjadikan Islam Sebagai Mab'da Kehidupan

Sabtu, 14 Januari 2012

The Alay Generation

stop alaynisme !!
Alay! Nggak jelas sebenernya apa makna asli dari "Alay". Ada yang bilang Anak Layangan, Anak Lebay, anak melayu, anak kelayapan, dan bahkan ada yang menghubungkannya dengan anak JARPUL alias jarang pulang (bang Toyib kalee). Mengutip pendapat Koentjaraningrat (mudah-mudahan gak salah nulisnya,hehe) dalam mendefinisikan Alay,"Alay adalah gejala-gejala yang terjadi di tengah pemuda dan pemudi  Indonesia yang ingin diakui statusnya di tengah teman-temannya. Gejala ini akan mengubah gaya tulisan dan gaya berpakaian, sekaligus meningkatkan kenarsisan, yang cukup mengganggu masyarakat dunia maya. Diharapkan sikap ini hilang,jika tidak akan menggangu masyarakat sekitar."

Pendapat Selo Soemardjan nggak jauh beda,"Alay adalah perilaku remaja Indonesia yang membuat dirinya merasa keren, cantik, hebat diantara yang lain. Hal ini bertentangan dengan sifat rakyat Indonesia yang sopan santun dan ramah. Faktor yang menyebabkannya bisa melalui media TV, dan musisi dengan dandanan seperti itu." Di tengah-tengah remaja juga berkembang pandangan dan pengertian tentang alay, bahkan terjadi khilafiyah atau perbedaan pendapat tentang apa dan siapa kaum alay ini. Tapi ada satu pandangan seragam yang ditemukan, ternyata banyak pihak di kalangan remaja yang sebel berat sama anak-anak alay (keccuali anak-anak alay itu sendiri). Menurut mereka pokoknya anak alay itu kudu bertobat nasuha karena kelakuannya telah merusak citra anak muda dan mencolok mata. Tobat, Lay!

Katanya anak-anak alay itu sebenernya adalah anak kampungan dengan gaya yang maksa agar disebut anak gaul dan keren. Ternyata yang ada bukannya keliatan keren tapi malah bikin Eneg (maksudnya mual). Dalam gaya berpakaina contohnya, mereka nggak tau apa-apa bagaimana cara mix and match (hehe) baju. Jadinya gaya mereka bakal norak banget. Contohnya, pake baju ijo, celana kotak-kotak, kaca muka biru (bukan kaca mata lantaran kacanya guede buanget sampe nutupin mukanya),nah norak nggak? Untuk alay cowok biasanya gaya rambutnya diwarnain jadi pirang yang tentu aja nggak cocok sama warna kulit mukanya yang sawo busuk. Gaya model gini bakal menimbulkan kesan the kill (dekil), kucel and the kumel. :D

Biasanya anak alay suka belaga tecnho dengan nenteng-nenteng HP seken nggak lupa kabel hedset nyantol ditelinga. Trus bergaya sok asik berlagak menikmati musik. Parahnya ternyata musik yang dengerin itu bernada metal gitu deh (melayu total).Hehe. Anak-anak alay juga dikenal dengan sikap mereka yang narsis alwas, dan pengen eksis dimanapun. Kaum alay biasanya punya acara "putu-putu narziz". entah itu di sekolah, WC, angkot kamar, stasiun,de el el. terus biasaya gaya fotonya diimut-imutin, pake cahaya terang banget biar jeleknya gak keliatan, difoto dari jarak deket banget, atau diambil dari atas biar keliatan keren. Mereka juga memiliki gaya yang unik (atau menyebalkan kalee ya -.-) dalam menulis sms. Sms yang seharusnya habis dibaca dalam 10 detik bisa nggak abis dibaca dalam 10 menit karena nggak tau apa maksudnya. Biasanya mereka nulis aku dengan akyu, aq, akko, aqwuh, de el el. Nulis maaf dengan mu'uph, muphs,de el el. Mereka juga biasanya nulis sms hurufnya dicampur antara huruf kecil sama gede. Mereka juga biasanya nyampurin angka sama huruf, makin bikin pusing aja deeh. Gitu deh kira-kira anak alay.

Be Yourself
Udah gak jamannya lagi generasi Islam ikut-ikutan gaya hidup orang non muslim. Ayo kembali kepada identitas kita yang asli sebagai remaja muslim. Dan menjalankannya dengan istiqomah. Ini dia beberapa tips untuk menjaga keistiqomahan kita.
1. Ngaji. darimana kita bisa tau aturan Islam kalo nggak ngaji.
2. Pilih-pilih temen. Jangan sampe sembarang milih temen, karena temen bisa turut ewarnai kehidupan kita.
3.Sabar. Dalam menjalankan keistiqomahan nanti pasti akan kita temui berbagai ancaman, hambatan, tantangan, dan gangguan. Baik dari orang lain maupun dari dalam diri kita sendiri. Sabar adalah sikap terbaik menghadapi semuanya.

~Salam Santun Ukhuwah fillah ^^

(Dikutip dari D'rise #09)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar